Langsung ke konten utama
Probiotik dalam Perspektif Peternakan
Probiotik merupakan suplemen yang mengandung
bakteri bermanfaat (Yuniastuti, 2003). Bakteri yang umum digunakan adalah Lactobacilli dan Bifidobacterium. Hal ini dikarenakan kedua jenis bakteri tersebut
merupakan bagian dari mikroorganisme normal pada saluran pencernaan ternak (Sujaya et al., 2008; Murti, 2014). Mikroorganisme yang
berpeluang besar melintasi dan hidup dalam saluran pencernaan adalah yang
berasal dari tubuh konsumen probiotik itu sendiri. Manfaat dari mengkonsumsi
probiotik adalah untuk menjaga kesehatan. Manfaat ini diperoleh akibat
terbawanya bakteri hidup ke dalam saluran pencernaan yang mampu memperbaiki
komposisi mikroorganisme usus sehingga mengarah pada dominasi populasi
bakteri baik yang menguntungkan kesehatan. Idealnya, bakteri dalam probiotik
selain mampu bertahan melewati saluran pencernaan juga harus mampu untuk
berkembang biak dalam saluran pencernaan, tahan terhadap cairan rumen dan
cairan empedu (FAO, 2001). Menurut WHO (2001), bakteri dalam probiotik juga
harus mampu menempel pada sel epitel usus konsumen, mampu membentuk kolonisasi
pada saluran pencernaan, mampu menghasilkan zat anti mikroba dan memberikan
pengaruh yang menguntungkan. Prado et al
(2008) menambahkan bahwa probiotik juga harus tahan dan tetap hidup selama
proses pengolahan pakan dan penyimpanan, mudah diaplikasikan pada produk pakan
dan tahan terhadap proses psiko-kimia. Adam (2009) menjelaskan bahwa kemampuan
probiotik adalah menghasilkan asam laktat, asam asetat, hydrogen peroksida
laktoperoksidase, lipopolisakarida dan antimicrobial untuk melawan bakteri
pathogen. Probiotik juga menghasilkan beberapa nutrisi penting dalam sistim
imun dan metabolism host, seperti vitamin
B (asam pentatonat (B5), pyridoksin (B6), niasin, asam
folat, kobalamin(B12) dan biotin) serta vitamin K. Konsep probiotik dikembangkan
dari sebuah teori tentang autointoksikasi.
Sumber:
- Adam, C. 2009. Probiotics-Protection Against Infection: Using Nature's Tiny Warriors to Stem Infection
- FAO. 2001. Join FAO Expert Consultation on Evaluation of Health and Nutritional Properties of Probiotics in Food Including Powder Milk with Live Lactic Acid Bacteria. American Cordobra Hotel. Cordobra. Argentina
- Murti, T., W. 2014. Ilmu Manajemen & Industri Ternak Perah. Bandung. Pustaka Reka Cipta
- Prado, F., C., Parada, J.,L., Pandey, A., dan Soccol, C., R. 2008. Trends in Non-Dairy Probiotics Beverages. Food Res. Int. 41: 111-123
- Sujaya, I., N., Dwipayanti, N.,M., Suariani, N.,L.,P., Widarini, K.,A., Nocianitri dan Nursini, N.,W. 2008. Potensi Lactobacillus sp Isolat Susu Kuda Sumbawa sebagai Probiotik. J. Vet. 9 (1): 33-40
- Yuniastuti, A. 2003. Pengaruh Pemberian Susu Fermentasi Lactobacillus casei strain Shirota terhadap Perubahan Kadar Fraksi Lipid Serum Tikus Hiperkolesterolemi. Tesis. Program Studi Ilmu Biomedik. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Komentar
Posting Komentar